Text
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK CHEWABLE GUM EKSTRAK KERING TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) MENGANDUNG KAPPA KARAGENAN
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan komponen penyusun hampir setiap jenis obat tradisional yang ada di Indonesia. Kandungan dalam temulawak yang diduga memiliki efek untuk meningkatkan nafsu makan adalah minyak atsiri dan senyawa kurkuminoid. Untuk meningkatkan keinginan masyarakat agar mau mengonsumsi temulawak, dilakukan pengembangan bentuk sediaan yaitu dibuat dalam bentuk chewable gum. Basis yang biasa digunakan dalam pembuatan chewable gum adalah gelatin dan gliserin. Salah satu bahan yang memiliki karakteristik mirip dengan gelatin adalah karagenan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan chewable gum dari ekstrak kering temulawak yang stabil secara fisik dan disukai konsumen. Chewable gum dibuat dari ekstrak kering temulawak dengan berbagai variasi konsentrasi kappa karagenan sebagai pengenyal, yaitu 2%. 2,5% dan 3%. Sediaan dibuat dengan cara melarutkan semua basis dengan aquadest. Data hasil evaluasi dinalisis dengan One way Anova untuk mengetahui perbedaan yang bermakna secara signifikan (p < 0,05). Berdasarkan hasil evaluasi dari ketiga formula yang dibuat, formulasi terbaik chewable gum ekstrak kering temulawak berdasarkan evaluasi fisik dan uji kesukaan diperoleh formula 2 yang mengandung ekstrak kering temulawak 50 mg, gelatin 35%, gliserin 15%, kappa karagenan 2,5%, sodium benzoat 0,5%, stevia 20%, sorbitol 20%, dengan total bobot chewable gum 1700 mg. Pengaruh kappa karagenan sebagai bahan pengenyal terhadap sifat fisik chewable gum ekstrak kering temulawak dapat meningkatkan kepadatan sediaan.
Tidak tersedia versi lain