Text
Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Pneumonia Anak Menggunakan Ampisilin-Sulbaktam dan Seftriakson di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian balita di Indonesia, yaitu diperkirakan sebanyak 922.000 balita di tahun 2015, di kota Bandung menempati posisi ketiga yaitu sekitar 81,84%, serta di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung merupakan 10 penyakit terbesar dan terbanyak. Terapi dengan menggunakan antibiotik adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan pada pengobatan pneumonia, diantaranya yaitu Ampisilin-sulbaktam dan Seftriakson. Ampisilin-sulbaktam termasuk golongan Penisilin+inhibitor beta laktamase, sedangkan Seftriakson termasuk golongan Sefalosporin. Kombinasi Ampisilin dan sulbaktam menghasilkan efektivitas yang lebih kuat dibandingkan Seftriakson. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efektivitas biaya penggunaan Ampisilin-sulbaktam dan Seftriakson pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung dengan jumlah pasien sebanyak 100 orang. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medik pasien pneumonia anak Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung periode Januari sampai dengan Desember 2017 yang memenuhi kriteria. Metode yang digunakan adalah Analisis Efektivitas Biaya (AEB) dengan p value outcome 0,000 dan p value biaya 0,042. Berdasarkan nilai REB penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang lebih cost effective adalah Seftriakson dengan nilai REB sebesar Rp. 527.395/hari. Dilihat dari nilai RIEB Ampisilinsulbaktam terhadap Seftriakson, diperlukan penambahan biaya sebesar Rp. 104.170 untuk memperpendek lama perawatan.
Tidak tersedia versi lain