Text
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TANAMAN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius (Mill.) I.M.Johnst.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER
Demam merupakan suatu bentuk sistem pertahanan nonspesifik yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh di hipotalams. Daun tanaman Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius (Mill.) I.M.Johnst.) mengandung senyawa flavonoid yang memiliki efek antipiretik dengan cara menghambat kerja enzim COX-2 di hipotalamus sehingga menurunkan set point thermic hipotalamus yang menyebabkan penurunan suhu tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antipiretik dan mengetahui dosis efektif dari ekstrak daun Pepaya Jepang. Demam diinduksi dengan pepton 5% secara subcutan. Digunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster yang terbagi menjadi 5 kelompok, kelompok 1 kontrol negatif diberikan Na-CMC 1 %, kelompok 2 pembanding diberikan parasetamol dosis 500 mg/kgBB, kelompok 3,4 dan 5 diberikan ekstrak daun tanaman Pepaya Jepang dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB dan 400mg/kgBB. Data dianalisis dengan ANOVA untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ekstrak etanol daun Pepaya Jepang terhadap mencit kemudian dipliih perlakuan terbaik dengan uji Duncan. Hasil penelitian menyatakan bahwa ekstrak etanol daun tanaman Pepaya Jepang memiliki efek antipiretik terhadap mencit putih jantan galur Swiss Webster. Dosis terbaik adalah dosis 400mg /kgBB yang menghasilkan efek yang relatif sama dengan parasetamol pada taraf signifikasi ?= 0,05.
Tidak tersedia versi lain