Text
Potensi Interaksi Obat Antiplatelet Oral Pada Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung Salah Satu Rumah Sakit Privat Bandung
Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab kematian tertinggi. Jenis PJPD tertinggi adalah penyakit jantung koroner (PJK) dengan kelompok usia yang paling banyak adalah lansia (geriatri). Komplikasi umum terjadi pada pasien geriatri sehingga lebih mungkin menerima polifarmasi dan berpotensi dalam hal Drug Related Problems (DRPs), yaitu interaksi obat. Salah satu obat yang memiliki risiko interaksi pada pasien PJK adalah antiplatelet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi interaksi obat yang melibatkan antiplatelet, risiko bahaya yang mungkin timbul jika interaksi tersebut terjadi, dan memberikan rekomendasi untuk meminimalisir dampak dari interaksi tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan melihat resep elektronik untuk mengetahui seberapa besar potensi interaksi obat yang melibatkan antiplatelet dan dampak apa yang akan timbul jika interaksi tersebut terjadi. Sebanyak 350 resep dari Bulan Agustus 2018 ? Januari 2019 diambil secara acak sederhana kemudian dipilih kriteria inklusi pasien dengan diagnosa PJK yang mendapatkan terapi antiplatelet. Diperoleh data 190 pasien dengan usia rata-rata 62,06 tahun, rata-rata peresepan sebanyak 5,84 item obat, dengan total interaksi obat yang melibatkan antiplatelet sebanyak 476. Jumlah kejadian interaksi antiplatelet dengan antihipertensi sebanyak 207 (43,49%), sesama antiplatelet sebanyak 71 (14,92%), dengan PPI sebanyak 71 (14,92%), dengan statin sebanyak 46 (9,66%), dengan NSAID sebanyak 10 (2,10%), dengan antikoagulan sebanyak 2 (0,42%), dan dengan obat lainnya sebanyak 69 (14,50%). Berdasarkan tingkat keparahannya, terdapat sebanyak 3 interaksi mayor (0,63%), 273 interaksi moderat (57,35%), dan 200 interaksi minor (42,02%).
Tidak tersedia versi lain