➤

E-Library

  • Beranda
  • Informasi
  • Profil PT
  • Pustakawan
  • Login/Daftar
    Login Anggota Daftar Online Login Admin Absen
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Pola Peresepan Obat Dispepsia Pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Pratama Avasina Kota Bandung Periode Maret-Mei 2021

Text

Pola Peresepan Obat Dispepsia Pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Pratama Avasina Kota Bandung Periode Maret-Mei 2021

Ismayanti - Nama Orang;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Dispepsia merupakan istilah yang merujuk pada gangguan yang
berasal dari saluran cerna bagian atas, gejala yang ditimbulkan diantaranya rasa
nyeri atau rasa terbakar di daerah epigastrum, perasaan penuh atau begah di bagian
perut atas, mual dan sering sendawa. Dispepsia termasuk ke dalam kategori 10
penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat Indonesia dan sangat sering
ditemukan di fasilitas kesehatan tingkat satu. Obat yang digunakan sebagai
penatalaksanaan dispepsia di Indonesia adalah antasida, Proton Pump Inhibitor
(PPI) dan Antagonis Reseptor H-2 (ARH2). Tujuan : Mengetahui pola peresepan
dan ketepatan pemberian obat dispepsia kepada pasien rawat jalan di Klinik
Avasina periode Maret ? Mei 2021 . Metode : Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder berupa resep obat
selama periode Maret ? Mei 2021 dan sampel diperoleh sebanyak 122 sampel.
Hasil : Dari 122 pasien yang penerima peresepan obat dispepsia ditemukan bahwa
perempuan lebih banyak dibandingkan laki laki dengan rasio persentase 54.92% :
45,08%, usia paling banyak menderita dispepsia yaitu dewasa akhir (36-45 tahun)
sebanyak 27.05%. Jenis dan golongan yang paling banyak digunakan yaitu
Antasida sebanyak 69 pasien (45,10%) dengan kombinasi obat yang paling banyak
digunakan yaitu golongan Antasida dengan PPI sebanyak 33 pasien (58%) , serta
ketepatan waktu pemberian obat sudah tepat dengan standar ISO dan IONI sebesar
(100%). Pada penelitian ini ditemukan 8 jenis potensi interaksi dengan jumlah
keseluruhan 62 kasus potensi interaksi obat


Ketersediaan
#
Perpustakaan Akademi Farmasi YPF Bandung Belum memasukkan lokasi
PAFY2300824
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
Bandung : Akademi Farmasi YPF., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
http://elib.akademifarmasi-ypf.ac.id/
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar


    OPAC LLDIKTI Wilayah 4
    Online Public Access Catalog

    Informasi Lainnya


    Website LLDIKTI Wilayah 4 Informasi Perpustakaan Login Anggota OJS LLDIKTI 4 Pustakawan

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Statistik Pengunjung Web

Seluruh: 2214449

© 2023 — Perpustakaan LLDIKTI Wilayah 4

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Buku
  • Jurnal
  • Majalah
  • Prosiding
  • Skripsi
  • Browse By Color
  • Coming Soon
Icons made by Freepik
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?