Text
(Skripsi) Implementasi Kebijakan Smart City Berbasis Local Wisdom Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Di Kota Cirebon
Implementasi kebijakan Smart city merupakan salah satu strategi pembangunan dan manajemen kota yang masih baru. Konsep ini muncul dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Smart city adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai kegiatan masyarakat serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat, tak hanya itu implementasi kebijakan smart city juga diperuntukan dalam upaya peningkatan pelayanan publik bagi masyarakatnya, mensejahterakan serta memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Visi dari implementasi teknologi informasi dan komunikasi di Pemerintah Kota Cirebon terdapat dalam dokumen Master Plan Smart City yang ditetapkan di dalam Keputusan Walikota Cirebon Nomor 555.05 / Kep. 262-DKIS/2017 tentang Pembentukan Dewan Cirebon Kota Cerdas (Smart City). Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Salah satu produk kearifan lokal yang dimiliki pemerintah dalam upaya menuju Cirebon Smart City adalah Cirebon Brojol Aja Klalen ( Akte Kelahiran Langsung Jadi Kalau Laporan Secara Online). Aplikasi ini adalah salah satu Program Smart City pemerintah Kota Cirebon dimana sebagai pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Program ini terkait layanan administrasi dokumen akta kelahiran dan kartu keluarga yang bisa diurus secara Online (daring). Pengurusan dokumen kependudukan itu menyatu dalam satu layanan, sehingga diharapkan dapat mempersingkat pengurusannya dari semula 14 hari menjadi sekitar dua hari saja. smart city diharapkan mampu menjalankan fungsi penyedia informasi secara tepat kepada masyarakat dan mampu mengantisipasi kejadian yang tak terduga serta mampu meningkatkan semua pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah kota Cirebon melalui satu atap informasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan melakukan wawancara dan studi literatur yang mana hasilnya dapat diketahui bahwa sosialisasi mengenai Smart City yang belum merata, infrastruktur yang belum memadai, kurangnya pemahaman aparatur mengenai Smart City
Tidak tersedia versi lain