Text
STUDI MANAJEMEN RISIKO KETIDAKSTABILAN LERENG PADA FASE 7 BERDASARKAN DATABASE KEJADIAN LONGSOR FASE 6 TAMBANG BATU HIJAU PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA
Tambang Batu Hijau merupakan tambang terbuka dengan diameter tambang saat ini mencapai 2 km. dengan tinggi 800 m yang terletak di Sumbawa Baratdaya, Nusa Tenggara Barat. Lereng tambang tersebut telah mengalami beberapa kejadian longsor yang terjadi selama kegiatan operasional tembang dimulai. Kejadian longsor tersebut termasuk kedalam 10 jenis risiko paling berbaya yang terdapat di tambang Batu Hijau, karena berkaitan dengan keselamatan kesehatan kerja. Penelitian ini melakukan analisis risiko longsoran yang terjadi pada proses penambangan fase 6 dan diketahui bahwa penyebab longsoran terjadi akibat adanya struktur geologi dan RMR. Setelah diketahui penyebab longsor lalu penelitian dilakukan dengan penilaian risiko pada fase 7 menggunakan metode pembobotan dan menghasilkan hazard map yang bisa digunakan sebagai acuan awal untuk melakukan penelitan lanjut mengenai kestabilan lereng. Hasil penilaian risiko tersebut mendorong untuk melakukan pengelolaan risiko terhadap lereng yang berpotensi mengalami longsor dalam penelitian ini direkomendasikan kontrol berupa Decoupleing highwall dengan menerapkan slope break, Peluang merubah kemiringan Inter ramp angle dan perubahan desain, Penguatan dinding menggunakan Cable Bolt.rnrnThe Batu Hijau mine is an open mine with a mine diameter currently reaching 2 km. with a height of 800 m which is located in Sumbawa Baratdaya, West Nusa Tenggara. The mine slope has experienced several landslide events that occurred during the operational activities. Landslide events are included in the 10 most risk types of risk found in the Batu Hijau mine, because they are related to occupational health safety. This study conducted an avalanche risk analysis that occurred in the phase 6 mining process and it was known that the cause of avalanches occurred due to the geological structure and the RMR. Once known as the cause of the landslide, the research was carried out with a risk assessment in phase 7 using the weighting method and producing a hazard map that could be used as an initial reference for further research on slope stability. The results of the risk assessment encourage risk management on slopes that have the potential to experience landslides in this study recommended control in the form of Decoupleing highwall by applying a slope break, the opportunity to change the slope of the Inter ramp angle and design changes, wall reinforcement using Cable Bolt.,
Tidak tersedia versi lain