Text
LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KONSEP TOD (TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT) DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN BEKASI
Kawasan perkotaan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu wilayah yang berperan sebagai penyangga padatnya aktivitas di Kota Jakarta, kini telah menghadapi persoalan perkotaan yang semakin kompleks. Persoalan kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, menurunnya kualitas lingkungan, terbatasnya lahan untuk ruang terbuka dan pembangunan menjadi tantangan yang harus segera diselesesaikan untuk mendukung peranannya tersebut. Berdasarkan pengalaman pengembangan perkotaan di negara lain, persoalan-persoalan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi pengembangan kawasan berbasis transit atau TOD (Transit Oriented Development). Dalam implementasinya, konsep TOD perlu dikembangkan pada lokasi yang tepat dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik daerah pengembangannya masing-masing. Meskipun terdapat beberapa kebijakan yang menunjukkan adanya potensi untuk mengembangkan konsep ini di Kabupaten Bekasi, namun hingga saat ini belum pernah ada penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi yang paling optimal di kawasan perkotaan Kabupaten Bekasi untuk dapat dikembangkan sebagai kawasan berbasis konsep TOD. Oleh karena itu, persoalan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum teridentifikasinya lokasi yang potensial sebagai prioritas pengembangan kawasan berbasis konsep TOD di kawasan perkotaan Kabupaten Bekasi. Melalui pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif, studi ini bermaksud untuk menentukan lokasi yang potensial sebagai prioritas pengembangan kawasan berbasis konsep TOD beserta potensi pengembangannya di kawasan perkotaan Kabupaten Bekasi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat dua lokasi yang potensial sebagai prioritas pengembangan konsep TOD di kawasan perkotaan Kabupaten Bekasi, yaitu Kawasan Stasiun Kereta Api Tambun dan Kawasan Stasiun Kereta Api Cikarang. Kedua kawasan tersebut umumnya memiliki potensi pengembangan yang berbeda-beda sesuai karakteristik yang dimiliki oleh setiap kawasan. Dengan memperhatikan tipe lokasi dan karakteristik kawasan yang dimilikinya, lokasi potensial TOD tersebut direkomendasikan sebagai regional center TOD dan urban center TOD, yang keduanya potensial untuk dikembangkan melalui kombinasi antara pengembangan redevelopable sites dan infill sites.---Bekasi RegencyÂ’s urban areas as one of the areas that acts as a buffer of Jakarta, now has been facing an increasingly complex urban problems. The issue of traffic congestion, overcrowding, environmental degradation, limited land for open space and development are some of the challenges that must be solved to support the role. Based on the experiences of urban development in other countries, those problems can be solved using area development strategies based on transit or TOD (Transit Oriented Development). In the implementation, TOD concepts need to be developed in the optimal location and in accordance with the characteristics of each development area. Although there are some policies that demonstrate the potential to develop this concept in Bekasi, but until now there has never been a study conducted to identify the most optimal location in Bekasi RegencyÂ’s urban area to be developed based on TOD. Therefore, the issues raised in this study is the potential location as priority area of development based on the TOD concept in Bekasi RegencyÂ’s urban area have not been identify, through a qualitative research approach. The study shows that there are two potential locations for TOD in Bekasi, namely Tambun Railway Station Area and Cikarang Railway Station Area. Both of these areas generally have development potential varies according to the characteristics possessed by each area. By paying attention to the type of location and the characteristics of the area, the TOD potential sites are recommended as a regional center TOD and urban centers TOD, both of which are potential to be developed through a combination of infill sites and redevelopable sites.,
Tidak tersedia versi lain