Text
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT (BKO) ANALGESIK PADA JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI DAERAH CIBIRU, BANDUNG TUGAS AKHIR
Pegal linu timbul jika otot-otot yang ada di dalam tubuh meregang yang disebabkan oleh berbagai aktivitas seperti aktivitas yang dilakukan secara tidak benar maupun pekerjaan yang berat. Untuk mengurangi efek tersebut, masyarakat mengkonsumsi jamu pegal linu. Semakin meningkat permintaan penggunaan jamu, semakin memperluas kesempatan terjadinya penambahan Bahan Kimia Obat (BKO) pada jamu yang jelas dilarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar bahan kimia obat (BKO) asam mefenamat, parasetamol, metampiron dan ibuprofen pada sampel jamu pegal linu. Penelitian ini menggunakan 10 sampel jamu pegal linu yang beredar di daerah Cibiru, Bandung, optimasi fase gerak, penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi BKO dalam jamu pegal linu dengan metode analisis kualitatif yaitu Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan metode analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang untuk asam mefenamat 279 nm dan parasetamol 245 nm. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan KLT dengan penggunaan fase gerak etil asetat : metanol : amonia (7:1.5:1.5) menghasilkan nilai Rf diketahui bahwa pada sampel jamu pegal linu memiliki nilai Rf A 0,71, G 0,76, 0,86, dan H 0,72 diduga positif mengandung asam mefenamat dan parasetamol dengan masing-masing nilai Rf yang mendekati nilai Rf baku pembanding yaitu 0,69 dan 0,87. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan konsentrasi Asam Mefenamat pada sampel jamu A, G dan H adalah 2,7149 0 ppm, 3,12136 0,0077 ppm dan 1,4847 0 ppm. Nilai ini diperoleh lebih besar dari LoD dan LoQ yaitu 0,4118 ppm dan 1,3728 ppm. Untuk Konsentrasi BKO parasetamol pada jamu G adalah 3,708 0 ppm. Nilai yang diperoleh lebih besar dari LoD dan LoQ yaitu 0,4180 ppm dan 1,3934 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi BKO asam mefenamat dan parasetamol dalam 3 sampel jamu dapat terdeteksi
Tidak tersedia versi lain