Text
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL AKAR PEPAYA ( Carica papaya L.) TERHADAP MENCIT JANTAN PUTIH GALUR SWISS WEBSTER
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu dari suhu normal hingga 380C atau lebih. Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh sebagai akibat dari infeksi atau peradangan sebagai respon terhadap invasi mikroba, sel-sel darah putih tertentu mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen yang memiliki banyak efek untuk melawan infeksi. Demam atau suhu tubuh yang tinggi dapat diturunkan dengan berbagai cara. Cara yang paling ser ing digunakan adalah meminum obat golongan antipiretik atau penurun demam. Secara empiris akar pepaya memiliki khasiat antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk uji efek antipiretik ekstrak etanol akar pepaya (Carica papaya L.) terhadap mencit jantan putih galur Swiss Webster. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencit jantan putih galur Swiss Webster yang diinduksi dengan 0,5 ml vaksin BCG dan ditunggu hingga demam minimal terjadi kenaikan suhu 0,50C. Dosis ekstrak akar pepaya (Carica papayaL.) yang diberikan adalah dosis I 300 mg / Kg BB, dosis II 500 mg / Kg BB, dan dosis III 700 mg / Kg BB, pemberian parasetamol 1,3 mg / 20 gram berat mecit sebagai pembanding dan pemberian suspensi Na CMC sebagai kontrol negatif. Hasil ANOVA menunjukan bahwa ketiga dosis ekstrak akar pepaya (Carica papayaL.) menunjukan efek antipiretik karena terjadi penurunan suhu tubuh pada mencit jantan putih galur Swiss Webster dengan taraf nyata ? 0,01 sehingga kesimpulannya terdapat perbedaan penurunan suhu mencit pada lima kelompok yang diuji atau pemberian ekstrak Akar pepaya dengan dosis yang berbeda terbukti berpengaruh signifikan terhadap penurunan suhu mencit.Dosis I mampu menurunkan suhu tubuh 0,860C, dosis II 0,90C, dan dosis III 1,00C. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dosis yang paling efektif memiliki efek antipiretik dalam menurunkan suhu tubuh ditunjukan dalam dosis III 700 mg / Kg BB dengan penurunan suhu hingga 1,00C.
Tidak tersedia versi lain