Text
Observasi ketidaklengkapan regimen kemoterapi kanker serviks di ruang rawat inap obgyn salah satu rumah sakit di Kota Bandung
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada perempuan diseluruh dunia. Salah satu pengobatan kanker serviks ini adalah dengan kemoterapi, yaitu dengan menggunakan obat sitostatika yang bersifat sitotoksik dan beresiko tinggi sehingga perlu diwaspadai karena kerap menyebabkan kesalahan serius sehingga diatur dalam standar kefarmasian rumah sakit. Berdasarkan kebijakan rumah sakit, bahwa instruksi kemoterapi harus ditulis diregimen kemoterapi oleh dokter spesialis onkologi yang bertanggungjawab dan disetujui oleh tim kanker rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui presentase ketidaklengkapan regimen kemoterapi yang dapat meningkatkan kejadian yang tidak diinginkan. Penelitian ini merupakan observasi data retrospektif yang bersifat deskriptif kuantitatif dengan 54 sampel regimen kemoterapi pasien rawat inap selama bulan Desember 2014 - Februari 2015. Dalam pengamatan ini masih ditemukan ketidaklengkapan regimen kemoterapi. Ketidaklengkapan regimen kemoterapi komponen identitas pasien paling banyak terdapat pada tanggal lahir pasien bulan Desember 2014 sebanyak 72%, hal ini dapat menyebabkan tertukarnya regimen kemoterapi jika pasien mempunyai nama sama atau hampir sama. Ketidaklengkapan regimen kemoterapi komponen kondisi pasien paling banyak terdapat pada data alergi pasien sebanyak 100% pada bulan Januari 2015. Ketidaklengkapan regimen kemoterapi komponen data obat, paling banyak ditemukan pada data siklus kemoterapi bulan Desember 2014 dengan presentase sebesar 83%.
Tidak tersedia versi lain