Text
Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus dan Hipertensi
Tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan diabetes mellitus (DM) dan hipertensi menyebabkan kedua penyakit ini menjadi perhatian khusus bagi dunia. Di Indonesia jumlah absolut penderita DM adalah 121.191.564 jiwa, di Jawa Barat sendiri pada tahun 2013 prevalensi kejadian DM adalah sebesar 14,8/10.000. Prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 pada umur ?18 tahun sebesar 25,8%, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Banyak faktor yang memicu tingginya angka kesakitan dan kematian pada penderita DM dan hipertensi, salah satunya adalah ketidakpatuhan pasien DM dan hipertensi dalam minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan minum obat pada pasien DM dan hipertensi serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien DM dan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan berupa studi pustaka (literature review). Sampel pada penelitian ini adalah 30 jurnal penelitian tentang kepatuhan minum obat pada pasien DM dan hipetensi, yang dianalisa datanya secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, 57,40% pasien DM menunjukkan bahwa pasien DM memiliki kepatuhan minum obat dalam kategori tinggi, 41,52% termasuk katagori sedang dan 1,08% termasuk katagori rendah. Pada pasien hipertensi, 37,30% memiliki kepatuhan minum obat dalam kategori tinggi, 42,16% termasuk katagori sedang dan 20,54% termasuk katagori rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien DM dan hipertensi adalah pemberian informasi obat, pengetahuan, konseling, sikap, dukungan keluarga, motivasi dan lama menderita
Tidak tersedia versi lain