Text
Gambaran Penggunaan Obat Anti Dipepsia di Apotek Sulistia Farma Bandung Periode Oktober - Desember 2018
Padatnya aktivitas dan tuntunan zaman yang serba modern memaksa masyarakat untuk bergaya hidup instan, kurang menjaga kesehatan tubuh, makan dengan makanan yang serba cepat dan mudah. Gaya hidup dan ekonomi menyebabkan kemungkinan seseorang mengalami stress cukup tinggi, hal tersebut dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran pencernaan salah satunya dispepsia. Dispepsia merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat anti dispepsia di Apotek Sulistia Farma Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode dokumentasi yang diambil dari resep obat anti dispepsia selama bulan Oktober ? Desember 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dispepsia terbanyak adalah wanita (70,05%), terdiri dari obat tunggal sebanyak (70,51%) dan dua obat kombinasi sebanyak (29,49%). Penggunaan obat tunggal terbanyak adalah golongan penghambat pompa proton (35,30%) dan dua obat kombinasi terbanyak adalah penghambat pompa proton dan sitoprotektif (25,00%).
Tidak tersedia versi lain