Text
Pola Peresepan Obat Dispepsia Pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Pratama Avasina Kota Bandung Periode Maret-Mei 2021
Dispepsia merupakan istilah yang merujuk pada gangguan yang
berasal dari saluran cerna bagian atas, gejala yang ditimbulkan diantaranya rasa
nyeri atau rasa terbakar di daerah epigastrum, perasaan penuh atau begah di bagian
perut atas, mual dan sering sendawa. Dispepsia termasuk ke dalam kategori 10
penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat Indonesia dan sangat sering
ditemukan di fasilitas kesehatan tingkat satu. Obat yang digunakan sebagai
penatalaksanaan dispepsia di Indonesia adalah antasida, Proton Pump Inhibitor
(PPI) dan Antagonis Reseptor H-2 (ARH2). Tujuan : Mengetahui pola peresepan
dan ketepatan pemberian obat dispepsia kepada pasien rawat jalan di Klinik
Avasina periode Maret ? Mei 2021 . Metode : Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder berupa resep obat
selama periode Maret ? Mei 2021 dan sampel diperoleh sebanyak 122 sampel.
Hasil : Dari 122 pasien yang penerima peresepan obat dispepsia ditemukan bahwa
perempuan lebih banyak dibandingkan laki laki dengan rasio persentase 54.92% :
45,08%, usia paling banyak menderita dispepsia yaitu dewasa akhir (36-45 tahun)
sebanyak 27.05%. Jenis dan golongan yang paling banyak digunakan yaitu
Antasida sebanyak 69 pasien (45,10%) dengan kombinasi obat yang paling banyak
digunakan yaitu golongan Antasida dengan PPI sebanyak 33 pasien (58%) , serta
ketepatan waktu pemberian obat sudah tepat dengan standar ISO dan IONI sebesar
(100%). Pada penelitian ini ditemukan 8 jenis potensi interaksi dengan jumlah
keseluruhan 62 kasus potensi interaksi obat
Tidak tersedia versi lain