➤

E-Library

  • Beranda
  • Informasi
  • Profil PT
  • Pustakawan
  • Login/Daftar
    Login Anggota Daftar Online Login Admin Absen
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAM SITRAT DAN TEMPERATUR PASIVASI TERHADAP KETAHANAN KOROSI SUMURAN PADA HEAT AFFECTED ZONE (HAZ) BAJA TAHAN KARAT 316L

Text

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAM SITRAT DAN TEMPERATUR PASIVASI TERHADAP KETAHANAN KOROSI SUMURAN PADA HEAT AFFECTED ZONE (HAZ) BAJA TAHAN KARAT 316L

Muhammad Abdurrahman - Nama Orang;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Baja Tahan Karat 316L merupakan tipe baja tahan karat yang mempunyai ketahanan korosi yang lebih baik daripada baja tahan karat martensitik dan baja tahan karat feritik, dan banyak diaplikasikan pada instalasi pipa di industri farmasi (pembuatan cairan infus NaCl). Namun, baja tahan karat 316L juga mempunyai kepekaan terhadap korosi pitting terutama jika baja tahan karat mengalami proses pengelasan. Oleh karenanya, setelah proses pengelasan, baja tahan karat 316L perlu untuk dipasivasi. Proses pasivasi yang akan dilakukan menggunakan asam sitrat dengan konsentrasi 4, 8 dan 10 % berat dan temperatur 250C, 300C dan 350C selama 30 menit. Setelah diproses pasivasi, dilanjutkan dengan pengujian korosi yang dilakukan dalam larutan infus NaCl 0.9% berat untuk mengetahui ketahanan korosi sumuran nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelasan terbukti menurunkan sifat ketahanan korosi sumuran baja tahan karat tipe 316L hal ini dibuktikan nilai laju korosi pada sampel Base Metal 2.7842x10-10 (mm/y) lebih kecil dibandingkan pada sampel HAZ yang memiliki nilai laju korosi 1.97125x10- 09 (mm/y) pada konsentrasi asam sitrat 4%wt. Perlakuan pasivasi dengan asam sitrat terbukti dapat meningkatkan sifat ketahanan korosi sumuran baja tahan karat tipe 316L hal ini dibuktikan nilai laju korosi pada konsentrasi asam sitrat 4%wt 2.7842x10-10(mm/y) lebih kecil dibandingkan dengan sampel Base Metal dengan konsentrasi 0%wt (tidak dipasivasi) yang memiliki nilai laju korosi 1.68x10-09 (mm/y). Konsentrasi larutan asam sitrat yang optimal pada proses pasivasi baja tahan karat tipe 316L adalah dengan konsentrasi asam sitrat 4%wt yang memiliki nilai laju korosi 2.7842x10-10(mm/y) pada sampel Base Metal dan dengan konsentrasi asam sitrat 10%wt yang memiliki nilai laju korosi 4.46026x10-10 (mm/y) pada sampel HAZ. Temperatur yang optimal pada proses pasivasi baja tahan karat tipe 316L sampel Base Metal adalah dengan temperatur 250C yang memiliki nilai tahanan polarisasi 104,257.163 (?.cm2) sedangkan pada sampel HAZ adalah dengan temperatur 300C yang memiliki nilai tahanan polarisasi 52,840.103 (?.cm2).---316L stainless steel is the steel that more resist to corrosion compared to martensitic and ferritic satinless steel, and have more applied to pipe installation in pharmacy industries, especially NaCl solution production. But the 316L stainless steel also have susceptibility to pitting corrosion, especially if the steel under welding process. Therefore, after the welding process, 316L stainless steel must be passivated. Passivation process will be going used citric acid with 4%, 8% and 10% weight concentration under 25 0C, 30 0C and 35 0C for 30 minutes. After passivated, the process continue to corrosion testing on the NaCl 0.9%wt solution to study the resistance of pitting corrosion. The experimental shows that welding process can decreased corrosion resistance properties, the pitting corrosion of 316L stainless steel. These conclusion have been proved with corrosion rate value at base metal 2.7842 x 10-10 more less than HAZ sample which is has 1.97125 x 10-9 corrosion rate value on 4% citric acid. Passivation treatment with critic acid can increase corrosion pitting resistance properties of 316L stainless steel, that statement have been proved by 4%wt citric acid concentration with corrosion rate 2.7842x10-10, lower than corrosion rate of Base metal sample with 0%wt citric acid concentration, 1.68x10-9(mm/y). The optimum citric acid concentration for passivation process of 316L stainless steel is with 4%wt citric acid concentration which is have 2.7842x10-10(mm/y) corrosion rate value on base metal sampel, with and 10%wt concentration which is have 4.46026x10-10 corrosin rate value on HAZ sample. The optimum temperature for passivation process on base metal zone is 250C which have polarization resistance 104257.163 (?.cm2) while one the HAZ zone is 300C, with polarization resistance 52840.103 (?.cm2).,


Ketersediaan
#
Perpustakaan Institut Teknologi Sains Bandung Belum memasukkan lokasi
PIB2405525
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
: ., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
perpustakaan.itsb.ac.id
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar


    OPAC LLDIKTI Wilayah 4
    Online Public Access Catalog

    Informasi Lainnya


    Website LLDIKTI Wilayah 4 Informasi Perpustakaan Login Anggota OJS LLDIKTI 4 Pustakawan

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Statistik Pengunjung Web

Seluruh: 2207869

© 2023 — Perpustakaan LLDIKTI Wilayah 4

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Buku
  • Jurnal
  • Majalah
  • Prosiding
  • Skripsi
  • Browse By Color
  • Coming Soon
Icons made by Freepik
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?