Text
EKSTRAKSI MIKROKRISTALIN SELULOSA (MCC) DARI BAMBU APUS (Gigantochloa apus) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAHANAN AIR SERTA KETAHANAN TERMAL PADA BIOKOMPOSIT PATI TAPIOKA/MCC
Pada penelitian ini telah berhasil diekstraksi mikrokristalin selulosa dari bambu apus (Gigantochloa apus). Proses yang dilakukan adalah perlakuan basa dan dilanjutkan dengan hidrolisis asam. Perlakuan basa dilakukan dengan merendam serbuk bambu apus dalam NaOH 17,5% pada temperatur 100°C untuk variasi waktu 4 dan 8 jam. Karakterisasi dengan menggunakan metode Chesson- Datta dan FTIR dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu perlakuan basa terhadap kandungan lignin dan hemiselulosa. Proses hidrolisis dilakukan dengan merendam bambu apus hasil perlakuan basa dalam H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,2 dan 0,4 M serta variasi waktu 4 dan 8 jam. Karakterisasi dengan menggunakan XRD dan FTIR dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dan waktu hidrolisis terhadap kritalinitas MCC. Biokomposit pati dibuat dengan metode solution casting, dengan menggunakan MCC bambu apus sebagai penguat dengan variasi 0, 5, 10, 15, dan 20% dari berat matriks pati. Hasil penelitian ini menunjukkan waktu perlakuan basa selama 8 jam dapat mengurangi kandungan lignin hingga 78,09%. Proses hidrolisis dengan konsentrasi H2SO4 0,4 M dan waktu 8 jam berhasil diperoleh MCC dengan kristalinitas 69,72%. MCC pada pati termoplastik menunjukkan peningkatan ketahanan air dengan komposisi optimum MCC 15%, dan peningkatan stabilitas termal dengan komposisi optimum MCC 20%.--- Microcrystalline cellulose has been succesfully extracted from apus bamboo (Gigantochloa apus). The carried process is alkali treatment followed by acid hydrolysis. Alkali treatment is carried by soaking apus bamboo sawdust in 17,5% NaOH at 100°C with time variation at 4 and 8 hours. Characterization with Chesson-Datta method and FTIR is carried to determine the effect of alkali treatment time on lignin and hemicellulose content. Hydrolysis process is carried by soaking the alkali treated sawdust in H2SO4 at varied concentration of 0,2 and 0,4 M, and hydrolysis time varried at 4 and 8 hours. Characterization with XRD and FTIR is carried to determine the effect of concentration and time variation on MCC’s crystallinity. Starch biocomposite is made by solution casting, with apus bamboo MCC as reinforce with content variation 0, 5, 10, 15, and 20% of starch matrix weight. The result of this research showed that 8 hours of alkali treatment can reduce lignin content until 78,09%. Hydrolysis with 0,4 M concentration of H2SO4 at 8 hours processing time is succed to obtain MCC with 69,72% crytallinity. MCC in thermoplastic starch showed increasing in water resistance with MCC’s optimum composition of 15%, and increasing in thermal resistance with MCC’s optimum composition of 20%,
Tidak tersedia versi lain