Text
ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI REFINING SERAT PANJANG PADA RECYCLE FIBER TERHADAP NILAI INTERNAL BONDING
Ketergantungan bahan baku pulp dari kayu membuat perusahaan besar mencari alternatif sumber bahan baku lain yaitu dengan memanfaatkan kertas bekas sebagai bahan baku berupa serat sekunder yang mana tentunya lebih ramah lingkungan dan hemat energi selama proses produksi. Penghematan energi ini tentu melihat dari unit utama proses produksi yang menggunakan rnsumberenergi terbesar yaitu dryer dan refiner, dimana didalam refiner sendiri memiliki 2 energi yang disalurkan yaitu Specific Refining Energy (SRE) dan intensitas refiner. Pada proses refining ini menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas lebaran yang akan dibuat, salah satunya yaitu internal bonding. Dari total 50 data penelitian pada grammature 150 gsm, didapatkan hasil analisis data dengan nilai yang didapat pada perhitungan Specific Refining Energy (SRE) yaitu dengan nilai minimal sebesar 4,306 kWh/ton dan maksimal sebesar 9,937 kWh/ton dan nilai yang didapat pada perhitungan intensitas refiner yaitu dengan nilai minimal sebesar 0,0836 Ws/m dan nilai maksimal sebesar 0,2056 Ws/m. dana yang harus dikeluarkan pada penggunaan energi refiner bisa mencapai Rp. 7.236,00 atau $0,48 dalam 1 jam. Dan pada pengujian nilai Specific Refining Energy (SRE) dan intensitas refiner dengan internal bonding didapatkan hasil yang cukup berhubungan satu sama lain, dimana semakin besar jumlah energi Specific Refining Energy (SRE) dan intensitas refiner maka akan semakin besar nilai internal bonding yang dihasilkan.rnrnKata Kunci : Serat daur ulang, refining, konsumsi energi, internal bonding.,
Tidak tersedia versi lain