Text
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BAHAN KIMIA REPULPING AID UNTUK PENGHILANGAN WET STRENGTH PADA TISU HIGH WET TENSILE
Pada tissue machine terdapat beberapa jenis tisu yang menggunakan wet strength resin untuk meningkatkan wet strength tisu, sehingga tidak mudah hancur saat kena air. Salah satu jenis high wet tensile tisu seperti towel tisu memiliki wet strength sebesar 350 gf/25 mm, memiliki masalah saat dilakukan proses recyling atau repulping, karena wet strength resin akan membuat algromerasi fiber sehingga terbentuk gumpalan serat yang disebut white spot. Proses repulping membutuhkan bahan kimia yang bersifat oksidatif untuk menghancurkan wet strength, seperti Hidrogen peroksida, Natrium hipoklorit serta natrium-dichloro triazine dehydrate. Hidrogen peroksida merupakan salah satu agent repulping tanpa kandungan klorin sehingga ramah terhadap lingkungan dengan kinerja terbaik didosis 5% pada pH 11 memiliki white spot lebih sedikit dari 5000 revolusi atau 16 menit dan lebih banyak dibandingkan 7000 revolusi atau 22 menit. Save time yang dihasilkan berdasarkan nilai refining berjumlah 44,3 % . Untuk natrium hipoklorit kinerja terbaik dengan dosis 2,5% memiliki white spot seperti blanko pada revolusi 7000 atau 22 menit dan save time 49,8%. Hasil terbaik diperoleh oleh natrium-dichloro triazine dehydrate dengan jumlah white spot yang lebih sedikit dari 10.000 revolusi atau 30 menit, dengan save time sebesar 72,8%.rnrnKata kunci: Wet strength, tensile, tisu, repulping, broke.,
Tidak tersedia versi lain