Text
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE PERMAINAN LEGO MOBIS
Kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan berupa gagasan, produk, yang belum ada dalam seni atau dalam permesinan atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru. Lego merupakan alat permainan edukatif modern yang terbuat dari bahan plastik terdiri dari potongan persegi maupun persegi panjang yang dapat ditancapkan dan disusun sesuai dengan kreativitas. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah lego Mobis. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak usia dini di kelompok B di RA Hajjah Multazam Kota Bandung sebelum dilakukannya permainan lego Mobis; 2) untuk mengetahui pelaksanaan permainan lego Mobis dalam upaya meningkatkan kreativitas anak usia dini kelompok B di RA Hajjah Multazam Kota Bandung dan 3) untuk mengetahui apakah permainan lego Mobis dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini kelompok B di RA Hajjah Multazam Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif, yaitu menerangkan aktifitas anak dan guru yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan unjuk kerja secara penelitian berlangsung. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif presentase (%). Model Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart, yaitu: 1) tahap perencanaan (plan), 2) tindakan (act), 3) pengamatan (0bserver) dan 4) refleksi (reflect). Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan kreativitas anak melalui metode permainan lego Mobis di RA Hajjah Multazam Kota Bandung. Pada pra tindakan diperoleh data anak kriteria Mulai Berkembang (MB) terdapat 5 anak (36%), anak yang masuk kriteria Belum Berkembang (BB) sebanyak 9 anak (64%). Pada Siklus I dapat dilihat dari data yang diperoleh anak pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) terdapat 2 anak (14%), kriteria Mulai Berkembang (MB) sebanyak 10 anak (72%), kriteria Belum Berkembang (BB) sebanyak 2 anak (14%). Berdasarkan hasil pengamatan, kreativitas anak setelah diberikan tindakan Siklus II mengalami peningkatan. Anak yang masuk kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 14 (100%). Sehubungan dengan Penelitian ini sangat penting, bagi guru dan orang tua yang dapat bekerjasama dalam meningkatkan kreativitas anak selama di rumah maupun disekolah.
Tidak tersedia versi lain