Text
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT (BKO) PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI MARKETPLACE
Penampilan merupakan suatu gambaran utama yang selalu diperhatikan, terutama berat badan ideal dan bentuk tubuh yang langsing selalu menjadi harapan setiap orang, sehingga banyak upaya dilakukan untuk mempunyai berat badan ideal. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi jamu pelangsing karena dirasa lebih alami dan aman. Jamu yang beredar di marketplace terkadang ditambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) untuk memberikan efek yang relatif cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar BKO furosemid, bisakodil, dan orlistat pada jamu pelangsing. Penelitian ini menggunakan 10 sampel jamu pelangsing yang dijual di marketplace (Shopee dan Tokopedia) yang memiliki ulasan baik dan rating lebih dari 4. Untuk mengidentifikasi BKO menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan untuk mengetahui kadar BKO menggunakan spektrofotometri Uv-Vis dengan panjang gelombang 252 nm. Penggunaan fase gerak etil asetat : metanol (6 : 4) menghasilkan nilai Rf furosemid sebesar 0,72. Berdasarkan hasil uji kualitatif dengan (KLT) didapatkan 2 dari 10 sampel jamu pelangsing positif mengandung furosemid, dimana sampel A memiliki nilai Rf 0,71 dan sampel D 0,70. Hasil metode validasi didapatkan nilai LoD sebesar 7,42 ppm dan LoQ sebesar 24,76 ppm. Konsentrasi BKO furosemid yang didapatkan dalam sampel jamu lebih besar dari konsentrasi LoD dan LoQ, hal ini menunjukkan bahwa kandungan furosemid dalam sampel A dan sampel D jamu pelangsing dapat terdeteksi. Kadar furosemid dalam jamu sampel A sebesar 12,27 ? 0,028% dan sampel D 8,90 ? 0,023%.
Tidak tersedia versi lain