Text
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN OKRA (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)
Antioksidan diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat reaksi pembentukan radikal bebas. Salah satu tanaman yang dikenal sebagai tanaman antioksidan adalah okra, karena okra mengandung alkaloid, flavonoid, glikosida, tanin, saponin, resin, antraquinon, fenol, terpenoid, dan steroid. Telah dilakukan penelitian potensi aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi daun okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dengan rendemen 16,7%. Fraksinasi dilakukan berdasarkan kepolaran pelarut, diperoleh fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air. Uji aktivitas antioksidan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis dengan metode penghambatan radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) terhadap ekstrak dan fraksi pada beberapa konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada ekstrak sebesar 100,87 ppm, fraksi nheksana 283,51 ppm, fraksi etil asetat 277,98 ppm, dan fraksi air 261,3 ppm. Berdasarkan nilai IC50 dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun okra memiliki aktivitas antioksidan lebih kuat dibandingkan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air.
Tidak tersedia versi lain