Penelitian ini dilatar belakangi oleh lemahnya evaluasi yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa dalam kinerja kepala desa, belum optimalnya pembangunan sehingga pelakasanaan pembangunan tidak tepat sasaran dan tidak terealisasi dengan yang sudah direncanakan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh efektivitas sistem informasi manajemen dalam pelayanan publik di Desa Wonoharjo kecamatan Pangadaran kabupaten Pangandaran masih belum optimal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya pemahaman pemerintah desa mengenai sistem informasi manajemen terkait pelaksanaan sistem informasi manajemen
Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: Bagaimana budaya organisasi di Sekretaris Daerah Kota Banjar. Hasil penelitian menujukkan bahwa budaya organisasi di sekretaris daerah kota Banjar belum berjalan optimal
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 1) Inisiatif pegawai masih rendah hal ini terlihat dari sikap pengawasan yang masih menunggu perintah dari atasan dan jarangnya pegawai diikut sertakan dalam pengambilan keputusan 2) Pengarahan atau kejelasan sasaran dan harapan organisasi belum optimal 3) Masih lemahnya alat kontrol atau peraturan-peraturan yang ada
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih belum efektivnya pelayanan berbasis online di Disdukcapil Kota Banjar karena masih adanya masyarakat yang tidak mendatangi langsung Kantor Disdukcapil Kota Banjar untuk mengurus keperluannya.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum efektivnya pelaksanaan pemanfaatan potensi desa yang dilakukan pemerintah desa dalam menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki desa, belum efektifnya mengelola anggaran untuk mendukung dan bekerja secara produktif dalam mencari dan menciptakan inovasi inovasi untuk mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa efektivitas penerapan aplikasi online single submission (OSS) dalam pelaksanaan pelayanan publik di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kabupaten ciamis yang diukur dengan 5 dimenbsi dan terdiri dari 15 indikator, diketahui bahwa 8 indikator sudah berjalan efektif, sementara 7 indikator belum berjalan efektif.
Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: Bagaimana evaluasi kebijakan relokasi pedagang kaki lima (PKL) di objek wisata pantai pangandaran? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis
Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa analisis SWOT peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi covid-19 oleh direktur BUMdesa belum optimal, dilihat masih terdapat indikator yang belum sesuai dengan pelaksanaanya seperti masih belum memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pelaku UMKM.