Janah, S. N. M (2023). Pengembangan Bahan Ajar Teks Negosiasi Dengan rnMenggunakan Model Project Based Learning Berbantuan Media Animaker Untuk rnKeterampilan Menulis Siswa Kelas X SMK. Penggunaan bahan ajar yang masih rnberupa buku paket, modul dan teks membuat siswa cenderung bosan atau tidak rntertarik mengikuti pembelajaran karena bahan ajar yang monoton sehingga menjadi rnsuatu permasalaha…
Proses pengembangan media pembelajaran video animasi telah sesuai proses rnd dari Borg and Gall, media pembelajaran video animasi menggunakan animaker telah berada pada kriteria layak, praktis dan efektif. ada 4 kendala yang dihadapi.
Proses pengembangan bahan ajar melalui pelaksanaan uji coba lapangan dilaksanakan dengan baik, Kelayakan bahan ajar melalui persentase menunjukan sangat Valid, Respon siswa masuk ketegori baik - kemampuan menulis meningkat.
Proses pengembangan media pembelajaran Video Animasi telah sesuai proses RND dari Borg and Gall, Media pembelajaran video animasi menggunakan Animaker telah berada dalam kriteria layak, Praktis dan efektif, Ada 4 kendala yang dihadapi
Media layanan informasi berbasis animaker layak digunakan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengembangan media video animasi motivasi belajar menggunakan animaker dalam layanan bimbingan klasikal bagi siswa kelas VII di SMP Negeri 9 Cimahi yang mengacu pada sembilan langkah prosedur pengembangan sugiyono terbukti secara empiris sangat layak dapat digunakan sebagai media layanan bimbingan klasikal. Dengan validasi produk dari ahli materi men…
Proses dan hasil pengembangan bahan ajar, respon siswa terhadap bahan ajar, kelayakan bahan ajar menulis teks eksplanasi, komunikasi siswa
Hasil uji coba terbatas menunjukan bahwa bahan ajr yang dikembangkan dalam kategori baik, berdasarkan hasil tersebut, bahan ajar yang di kembangkan layak digunakan
Kelayakan bahan ajar materi menulis teks Negosiasi dengan menggunakan metodel contekstual teaching and learning (CTL) Berbantuan Media Sosial youtebe yang di kembangkan mendapatkan nilai persentase rata rata dan guru 95% dan dari praktisi sebesar 93% kedua persentase diatas masuk kategori sangat baik" sehingga media tersebut dikatakan sangat layak digunakan pada kegiatan pembelajaran"